Pembuatan Herbarium Kering.
Dibawah ini, saya menampilkan hasil karya herbarium kering dengan spesies Adiantu cuneatum.
Kamis, 24 April 2014
Kamis, 17 April 2014
Regenerasi Kecebong
Laporan Praktikum Regenerasi Kecebong
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hewan mempunyai kemampuan hidup yang bervariasi antara makhluk yang satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh adalah regenerasi dari organ. Regenerasi organ dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh suatu organisme untuk menggantikan bagian tubuh yang rusak baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja (karena kecelakaan) dengan bagian tubuh yang baru dengan bentuk yang sama persis dengan sebelumnya. Hewan-hewan yang termasuk dalam sub phylum vertebrata mempunyai daya regenerasi yang lebih randah dibandingkan dengan daya regenerasi pada hewan-hewan yang termasuk dalam avertebrata (regenerasi tertinggi terjadi pada Urodela).
Kemampuan regenerasi pada berbagai organisme tidak sama, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Definisi regenerasi untuk hewan invertebrata adalah perbaikan secara lengkap sampai berfungsinya dari beberapa bagian tubuh organisme. Pada banyak protozoa, porifera, coelentrata, dan planaria serta nemertinia. Memiliki kemampuan regenerasi fragmen tubuh hingga ukuran 0,5% dari tubuh dan dibawah kondisi khusus untuk ukuran fragmen yang lebih kecil. Pada hewan-hewan tertentu bagian tubuh yang disayat/dibuang/hilang, dapat diperbaiki dengan sempurna melalui proses regenerasi. Dalam hal ini tampak bahwa kemampuan tumbuh dan diferensiasi tidak terbatas pada embrio saja, tetapi dapat sampai dewasa bahkan seumur hidup organisme tersebut. Pada regenerasi, umumnya polaritas dipertahankan. Contoh hewan yang memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi adalah planaria dan kecebong.
Kemampuan regenerasi sangat berbeda diantara hewan-hewan. Planaria merupakan hewan yang mempunyai kemampuan regenerasi yang luar biasa. Penggantian bagian tubuh yang hilang atau yang rusak terjadi dalam 2 cara yaitu : a) Transformasi dan reorganisasi bagian tubuh yang tertinggal, seperti perubahan atau pembentukan farink baru pada regenerasi planaria. b) pertumbuhan jaringan baru dari permikaan jaringan yang luka atau hilang dengan bentuk tunas regenerasi atau “blastema”, seperti pembentukan ekor dan kepala planaria.
Sel pembentuk blastema dapat berasal dari sel yang mengalami dedifferensiasi. Regenerasi berlangsung melalui dua cara, yaitu : 1) epimorfis, apabila perbaikan disebabkan oleh proliferasi jaringan baru yang disebut blastema di atas jaringan lama. 2) Morfalaksis, apabila perbaikan disebabkan oleh reorganisasi jaringan lama.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Regenerasi Kecebong yaitu :
1. Bagaimana membuktikan bahwa pada hewan-hewan tertentu organ baru masih dapat terbentuk setelah melewati periode organogenesis bahkan pada periode setelah dewasa?
2. Bagaimana mengamati pembentukan regenerasi pada tempat sayatan dan mengikuti perkembangannya hingga tercapai bentuk yang serupa dengan keadaan semula?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Regenerasi Kecebong yaitu:
1. Untuk membuktikan bahwa pada hewan-hewan tertentu organ baru masih dapat terbentuk setelah melewati periode organogenesis bahkan pada periode setelah dewasa.
2. Untuk mengamati pembentukan regenerasi pada tempat sayatan dan mengikuti perkembangannya hingga tercapai bentuk yang serupa dengan keadaan semula.
D. Pembahasan
Regenerasi adalah hewan yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian tubuhnya yang rusak. Regenerasi berlangsung selama perkembangan pasca embrio melalui proses tumbuh dan diferensiasi pada jaringan sekitar luka, sehingga permukaan luka tertutup epidermis serta jaringan dibawahnya membentuk jaringan baru. Tanpa regenerasi maka tubuh organisme tidak akan ada yang sempurna.
Regenerasi bila ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama. Misalnya penggantin anggota bagian badan sampai pada penggantian kerusakan kecil yang terjadi dalam proses biasa, misalnya rontoknya rambut. Regenerasi dapat juga berbentuk sebagai poliferasi dan diferensiasi sel-sel lapisan marginal.
Pemanfaatan dunia sains yang berbasis teknologi sangatlah penting artinya dalam pengembangan berbagai peristiwa regenerasi. Hal ini dikarenakan karena kondisi peristiwa regenerasi ini untuk melakukan hal yang terbaik, oleh karena itu pada praktikum ini akan diketahui sejauh mana makhluk hidup melakukan proses regenerasi dengan mengambil contoh padea hewan aquatik yaitu ikan. Dengan mempelajari karakteristik dan ciri lain pada regenerasi ini diharapkan bagi kehidupan manusia.
Regenerasi meliputi tiga cara. Pertama lewat mekanisme yang melibatkan dediferensiasi struktur dewasa untuk membentuk masa sel yang terdiferensiasi. Yang kemudian direspesifikasi. Tipe regenerasi seperti ini disebut regenerasi epimorfis, dan ini khas pada regenerasi membra. Mekanisme regenerasi kedua disebut mofolaksis. Regenerasi semacam ini terjadi lewat pemolaan kembali jaringan yang masih ada (tersisa), yang tidak disertai dengan perbanyakan sel. Regenarasi mofolaksis terjadi pada Hydra. Tipe regenerasi ketiga adalah regenerasi intermediet, dan diduga sebagai regenerasi konsenpatori. Pada regenerasi ini, sel-sel membelah, tetapi mempertahankan fungsi sel yang telah terdiferensiasi. Tipe regenerasi konsenpatori khas pada hati manusia (Sounder, 1982).
Menurut Yatim (1993 : 25), bahwa proses regenerasi sebagai berikut :
• Darah mengalir menutupi pernukaan luka lalu membentuk scap yang sifatnya melindungi.
• Epitel kulit menyebar di permukaan luka di bawah scab sel epitel bergerak secara nuboid. Butuh waktu dua hari agar kulit lengkap menutupi luka. Redeferensiasi sel-sel jaringan di sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan pluripotent, untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru.
• Pembentukan blastema, yaitu kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka “scab” mungkin sudah lepas waktu ini. Blastema besar dari penimbunan dari sel-sel dediferensiasi.
• Proliferasi sel-sel dediferensiasi secara mitosis, proliferasi ini serentak dengan proses dediferensiasi dan memuncak pada waktu blastema dalam besarnya yang maksimal, dan waktu itu tak membesar lagi.
• Rediferensiasi sel-sel dediferensiasi, serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema itu.
Menurut Sudarwati (1990 : 59 ), regenerasi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
Temperatur dimana peningkatan temperatur sampai titik tertentu maka akan meningkatkan regenerasi.
Makanan, tingkat regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan. Makanan yang cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi.
System saraf, sel-sel yang membentuk regenerasi baru berasal dari sel sekitar luka . hal ini dapat dibuktikan dengan radisai seluruh bagian tubuh terkecuali bagian yang terpotong, maka terjadilah regenerasi dan faktor yang menentukan macam organ yang diregenerasi.
Menurut Adnan (2004 : 3), bahwa regenerasi merupakan suatu peristiwa yang terjadi atas beberapa tahap yaitu :
1. Penyembuhan luka.
2. Penyembuhan jaringan .
3. Pembentukan blastema.
4. Morfologi dan redeferensiasi.
Dalam melakukan regenerasi banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu diantaranya yaitu enzimatis dalam tubuh. Semakin baik dan fertile kondisi enzim dalam tubuh makkhluk hidup maka semakin besar pula melakukan proses regenerasi.
Factor-faktor penghambat regenerasi sel, yaitu :
Pemasukan nutrisi essensial (AAE) rendah, karena pemanasan suhu yang tinggi sekitar 900
Pemasukan toxin tinggi yang merusak sel, sumber-sumber toxin antara lain:
External
• Zat aditif (perasa, pewarna, pengawet, pengembang, pengenyal)
• Polusi udara, air , pestisida, kaporit
• Obat-obatan
Kompotensi regenerasi pada hewan berbeda-beda, jelaskan secara singkat faktor-faktor perkembangan perbedaan tersebut. Definisikan pengertian blastema, apakah setiap terjadi regenerasi selalu di dahului dengan kemunculan blastema Bentuk dan ukuran organ regenerasi umumnya serupa dengan organ asalnya, mengapa demikian dan bagaimana anomali hypodaktili dan hiperdaktili dapat terjadi pada regenerasi kaki katak.
Regenerasi bila ditinjau lebih lanjut, ternyata terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama. Misalnya penggantin anggota bagian badan sampai pada penggantian kerusakan kecil yang terjadi dalam proses biasa, misalnya rontoknya rambut. Regenerasi dapat juga berbentuk sebagai poliferasi dan diferensiasi sel-sel lapisan marginal.
Pemanfaatan dunia sains yang berbasis teknologi sangatlah penting artinya dalam pengembangan berbagai peristiwa regenerasi. Hal ini dikarenakan karena kondisi peristiwa regenerasi ini untuk melakukan hal yang terbaik, oleh karena itu pada praktikum ini akan diketahui sejauh mana makhluk hidup melakukan proses regenerasi dengan mengambil contoh padea hewan aquatik yaitu ikan. Dengan mempelajari karakteristik dan ciri lain pada regenerasi ini diharapkan bagi kehidupan manusia.
Regenerasi meliputi tiga cara. Pertama lewat mekanisme yang melibatkan dediferensiasi struktur dewasa untuk membentuk masa sel yang terdiferensiasi. Yang kemudian direspesifikasi. Tipe regenerasi seperti ini disebut regenerasi epimorfis, dan ini khas pada regenerasi membra. Mekanisme regenerasi kedua disebut mofolaksis. Regenerasi semacam ini terjadi lewat pemolaan kembali jaringan yang masih ada (tersisa), yang tidak disertai dengan perbanyakan sel. Regenarasi mofolaksis terjadi pada Hydra. Tipe regenerasi ketiga adalah regenerasi intermediet, dan diduga sebagai regenerasi konsenpatori. Pada regenerasi ini, sel-sel membelah, tetapi mempertahankan fungsi sel yang telah terdiferensiasi. Tipe regenerasi konsenpatori khas pada hati manusia (Sounder, 1982).
Menurut Yatim (1993 : 25), bahwa proses regenerasi sebagai berikut :
• Darah mengalir menutupi pernukaan luka lalu membentuk scap yang sifatnya melindungi.
• Epitel kulit menyebar di permukaan luka di bawah scab sel epitel bergerak secara nuboid. Butuh waktu dua hari agar kulit lengkap menutupi luka. Redeferensiasi sel-sel jaringan di sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan pluripotent, untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru.
• Pembentukan blastema, yaitu kuncup regenerasi pada permukaan bekas luka “scab” mungkin sudah lepas waktu ini. Blastema besar dari penimbunan dari sel-sel dediferensiasi.
• Proliferasi sel-sel dediferensiasi secara mitosis, proliferasi ini serentak dengan proses dediferensiasi dan memuncak pada waktu blastema dalam besarnya yang maksimal, dan waktu itu tak membesar lagi.
• Rediferensiasi sel-sel dediferensiasi, serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema itu.
Menurut Sudarwati (1990 : 59 ), regenerasi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
Temperatur dimana peningkatan temperatur sampai titik tertentu maka akan meningkatkan regenerasi.
Makanan, tingkat regenerasi akan cepat jika memperhatikan aspek makanan. Makanan yang cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi.
System saraf, sel-sel yang membentuk regenerasi baru berasal dari sel sekitar luka . hal ini dapat dibuktikan dengan radisai seluruh bagian tubuh terkecuali bagian yang terpotong, maka terjadilah regenerasi dan faktor yang menentukan macam organ yang diregenerasi.
Menurut Adnan (2004 : 3), bahwa regenerasi merupakan suatu peristiwa yang terjadi atas beberapa tahap yaitu :
1. Penyembuhan luka.
2. Penyembuhan jaringan .
3. Pembentukan blastema.
4. Morfologi dan redeferensiasi.
Dalam melakukan regenerasi banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu diantaranya yaitu enzimatis dalam tubuh. Semakin baik dan fertile kondisi enzim dalam tubuh makkhluk hidup maka semakin besar pula melakukan proses regenerasi.
Factor-faktor penghambat regenerasi sel, yaitu :
Pemasukan nutrisi essensial (AAE) rendah, karena pemanasan suhu yang tinggi sekitar 900
Pemasukan toxin tinggi yang merusak sel, sumber-sumber toxin antara lain:
External
• Zat aditif (perasa, pewarna, pengawet, pengembang, pengenyal)
• Polusi udara, air , pestisida, kaporit
• Obat-obatan
Kompotensi regenerasi pada hewan berbeda-beda, jelaskan secara singkat faktor-faktor perkembangan perbedaan tersebut. Definisikan pengertian blastema, apakah setiap terjadi regenerasi selalu di dahului dengan kemunculan blastema Bentuk dan ukuran organ regenerasi umumnya serupa dengan organ asalnya, mengapa demikian dan bagaimana anomali hypodaktili dan hiperdaktili dapat terjadi pada regenerasi kaki katak.
Gambar Hasil Pengamatan :
E. Kesimpulan
Dari hasil pegamatan kelompok kami, bahwa dapat terlihat jelas sirip katak sebelah kanan yang kami teliti mengalami regenerasi dan setiap harinya mengalami perpanjangan. ecebong yang mati ini munDalam tubuh makhluk hidup terdapat kemampuan untuk melakukan regenerasi pada tingkat sel atau jaringan sedangkan pada hewan tertentu mampu melakukan regenerasi pada tingkat organ.
Regenerasi adalah hewan yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian tubuhnya yang rusak. Regenerasi berlangsung selama perkembangan pasca embrio melalui proses tumbuh dan diferensiasi pada jaringan sekitar luka, sehingga permukaan luka tertutup epidermis serta jaringan dibawahnya membentuk jaringan baru. Tanpa regenerasi maka tubuh organisme tidak akan ada yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
• http ://id.wikipedia.com
• Anonim, 2007. Regenerasi. http://www.Biologi.co.id. Diakses tanggal 25 desember 2007
• Kimball, J.W. 1983. Biologi Edisi ke- 5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
• Yatim, W. 1993. Reproduksi dan Embriologi. Bandung : Tarsito
• Anonim, 2007. Regenerasi. http://www.Biologi.co.id. Diakses tanggal 25 desember 2007
• Kimball, J.W. 1983. Biologi Edisi ke- 5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
• Yatim, W. 1993. Reproduksi dan Embriologi. Bandung : Tarsito
Minggu, 06 April 2014
Struktur Tubuh Hewan (Cyprinus carpio)
PENGAMATAN STRUKTUR TUBUH IKAN MAS (Cyprinus carpio)
Ikan merupakan salah satu organisme vertebrata yang hidup atau habitatnya berada di air baik air tawar, air payau maupun air laut. Adapun jenis ikan yang dibahas dalam kesempatan kali ini yaitu anatomi eksternal dan internal dari ikan mas (Cyprinus carpio). Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu metode inspectio yang merupakan metode untuk mempelajari anatomi dari ikan mas (Cyprinus carpio) secara eksternal, yaitu antara lain bagian caput, truncus dan cauda sehingga praktikan dapat mengetahui anatomi eksternal dari ikan mas (Cyprinus carpio). Dalam praktikum ini digunakan pula metode sectio atau pembedahan yang merupakan metode untuk mempelajari anatomi dari ikan secara internal, yaitu jantung, ginjal, hati, insang, ventrikulus, limpa, swim bladder, gonad dan intestinum, sehingga praktikan dapat mengetahui anatomi internal dari ikan mas (Cyprinus carpio). Anatomi eksternal dari ikan mas terdiri atas caput (kepala), trunkus (badan), dan cauda (ekor). Pada bagian trunkus terdapat gurat sisi yang menunjukkan habitat ikan mas pada kedalaman tertentu. Selain itu, terdapat pula sisik ikan mas yang bertipe ctenoid. Anatomi internal dari ikan mas terdiri atas organ-organ penting yaitu cor (jantung), ren (ginjal), hepar (hati), insang, ventrikulus, gonad, swim bladder, intestinum dan limpa. Kata kunci : anatomi,eksternal,ikan mas,inspectio, insectio, internal.
Klasifikasi Ikan Mas menurut saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Filum : Chodata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidea
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus caprio L.
Anatomi Eksternal
Setelah melakukan praktikum maka didapatkan hasil bahwa anatomi eksternal ikan mas terbagi menjadi tiga bagian yaitu caput, truncus dan cauda. Caput terdiri atas rima oris, fovea nasalis dan aparatus opercularis yang terdapat pada bagian kanan dan kiri dari operculum, dan dapat dilihat juga macam-macam operculum, yaitu operculare, praoperculare, suboperculare, dan interoperculare.
Gambar 4.1 Anatomi eksternal ikan (Campbell,2005)
Trunkus terdiri dari beberapa bagian yaitu linea lateralis (gurat sisi) yang merupakan garis memanjang di sisi lateral trunkus dan alat gerak berupa sirip (pinna). Pinna ini terdiri dari pinna pectoralis, pinna abdomalis, pinna dorsalis, pinna analis dan pinna caudalis. Trucus pada ikan mas dilapisi oleh squama atau sisik. Tipe sisik pada ikan mas ialah bertipe ctenoid. Bagian cauda pada ikan mas terdiri dari beberpa tipe, yaitu heterocercal, semi heterocercal, homocercal, diphicercal, dan isocercal. Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk cauda ikan mas adalah bertipe homocercal Ujung ekor pada ikan mas membagi dua bagian yang simetris atau berbentuk kipas. Berdasarkan perbedaan gambar antara gambar literatur dengan gambar hasil pengamatan tentang anatomi eksternal ikan mas, maka didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Hal ini membuktikan bahwa teori tentang anatomi eksternal ikan mas ialah benar.
Anatomi Internal
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi internal pada ikan mas terdiri dari beberapa organ penting. Organ ini meliputi intestinum (usus), ventriculus (organ digestorium), gonad (organ reproduksi), swim bladder (organ uropoetica), insang (organ respirasi), limpa, cor (organ vaskular).
Gambar 4.3 Anatomi Internal Ikan (Campbell, 2005)
Sistem Skeleton
Sistem skeletal pada ikan terdiri atas beberapa elemen yaitu eksoskeleton dan endoskeleton. Eksoskeleton dapat berupa sisik-sisik, sedangkan eksoskeleton adalah bagian yang menyokong struktur tubuh yang terdiri atas tulang endoskeleton. Terdapat juga skeleton viseral yang tersusun atas kartilago yang selanjutnya digantikan oleh tulang dimana tulang inilah yang mengelilingi insang (Lytle dan John,2005).
Sistem Respirasi
Alat pernapasan pada ikan adalah insang dan beberapa alat pernafasan tambahan. Ikan mempunyai tutup insang yang disebut operculum yang berfungsi untuk melindungi insang.. hal ini sesuai dengan pernyataan Pudjiatmoko (2006), yang menyatakan bahwa alat pernapasan pada ikan terdiri dari insang dan beberapa alat pernapasan tambahan..
Insang merupakan komponen yang penting dalam kehidupan ikan, karena insang digunakan untuk pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dan di dalam insang terdapat filamen. Pada tiap filamen insang terdapat lamela-lamela yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Jumlah dan ukuran lamela sangat bervariasi, tergantung tingkah laku dari ikan tersebut (Lytle dan John, 2005). Proses pernapasan pada ikan dapat di bagi menjadi 4 tahap yakni pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transport oksigen dan karbindioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel dan pengaturan pernafasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas (Fujaya, 2001).
Insang merupakan komponen yang penting dalam kehidupan ikan, karena insang digunakan untuk pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dan di dalam insang terdapat filamen. Pada tiap filamen insang terdapat lamela-lamela yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Jumlah dan ukuran lamela sangat bervariasi, tergantung tingkah laku dari ikan tersebut (Lytle dan John, 2005). Proses pernapasan pada ikan dapat di bagi menjadi 4 tahap yakni pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transport oksigen dan karbindioksida di dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel dan pengaturan pernafasan. Proses ini dapat berlangsung karena adanya perbedaan tekanan parsial gas (Fujaya, 2001).
Sistem Pencernaan
Alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Alat pencernaan pada ikan mas terdiri atas lambung. Saluran pencernaan pada ikan terdiri atas segmen mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Fujaya (2001), yang menyatakan bahwa alat pencernaan dari ikan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Sistem Peredaran Darah
Organ vaskular yang utama pada ikan mas adalah cor atau jantung. Jantung memiliki dua ruang yaitu satu atrium dan satu ventrikel yang terletak di dekat insang. Ikan memiliki 2 macam pembuluh darah yaitu arteri dan vena .Peredaran darah pada ikan mas dimulai dari jantung, menuju insang untuk melalukan pertukaran gas. Selanjutnya darah dialirkan menuju ke dorsal aorta dan ke segenap organ-organ tubuh (kepala, otot badan, ginjal, dan semua organ pencernaan melalui kapiler) (Fujaya, 2001).
Sistem Ekskresi
Berdasarkan hasil pengamatan, sistem ekskresi dari ikan mas terdiri atas swim bladder (kandung kemih). Organ uropoetica lainnya menurut Radiopoetra (1996), menyatakan bahwa sistem ekskresi dari ikan mas terdiri atas ren (ginjal) yang terjadi dari mesonephros , ureter yang terjadi dari ductus mesonephridicus, vesica urinaria, dan sinus urogenitalis.
Berdasarkan perbedaan gambar antara gambar literatur dengan gambar hasil pengamatan tentang anatomi internal ikan mas, maka didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Hal ini membuktikan bahwa teori tentang anatomi internal dari ikan mas ialah benar.
Berdasarkan perbedaan gambar antara gambar literatur dengan gambar hasil pengamatan tentang anatomi internal ikan mas, maka didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar antara keduanya. Hal ini membuktikan bahwa teori tentang anatomi internal dari ikan mas ialah benar.
Gambar Cypriunus carpio :
Mengenal Keanekaragaman Tumbuhan Berbiji
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
MENGENAL KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN BERBIJI
1. Menentukan Sifat dan Ciri Sintesis tumbuhan berbiji
2. Menentukan sifat dan ciri analisis tumbuhan berbiji
3. Menggambar preparat/spesimen tumbuhan berbiji lengkap dengan keterangan sifat dan ciri morfologinya
4. Membuat rumus bunga pada spesimen tertentu
B. Alat dan Bahan
ALAT :
1. alat tulis : pensil. penghapus, dan bolpoint
2. mistar/penggaris
3. loupe
4. mikroskop cahaya
5. silet, pinset dan jarum preparat
BAHAN :
Berbagai jenis tumbuhan di sekitar kampus
C. Pembahasan
1. Bayam
Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.
Klasifikasi :
Kerajaan :Plantae
Divis i:Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Caryophyllales
Famili :Amaranthaceae
Upafamil i:Amaranthoideae
Genus :Amaranthus
Spesies : Amaranthus hybrida
2. Wortel
Wortel merupakan tanaman sayuran termasuk ke dalam jenis tanaman semak, dan tumbuh baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman wortel mempunyai struktur batang yang pendek, serta akar yang berakar tunggang dapat berubah bentuk menjadi bulat dan disebut dengan umbi. Umbi wortel ini tampak berwarna kuning kemerah-merahan, yang berarti mengandung tinggi senyawa karoten dan flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledon
Ordo : Umbelliferales
Family : Umbelliferae
Genus : Daucus
Species : Daucus carota L
3. Bunga Sepatu
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus rosa-sinensis
4. Bunga Anggrek
Bunga anggrek adalah bunga yang identik dengan keindahan dan kecantikan. Mendengar kata anggrek atau orchid, orang akan membayangkan sosok bunga atau untaian bunga yang mempesona dan tahan lama. Anggrek memang tanaman yang termasuk dalam suku anggrek-anggrekan atau orchidaceae. Merupakan suku tumbuhan berbunga yang memiliki anggota/ jenis terbanyak. Para ahli berkeyakinan anggrek mempunyai lebih dari 25.000 species yang tersebar diseluruh dunia. Jenis anggrek tumbuh dari kutub utara sampai daerah khatulistiwa dan terus ke selatan, pada semua benua kecuali Antartika. Sebagian besar jenisnya ditemukan di daerah tropis. Indonesia sendiri diyakini memiliki tak kurang dari 5000 jenis anggrek yang tersebar di berbagai pulau dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Papua.
Struktur tanaman anggrek terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Sifat-sifat khas tanaman dari famili orchidaceae ini dapat terlihat dari karakter akar, batang, daun dan bunganya.
a. Akar
Akar anggrek berbentuk silindris dan berdaging, lunak, mudah patah dengan ujung akar yang meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akan tampak berwarna putih keperakan pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akar saja yang berwarna hijau atau keunguan. Akar yang telah tua menjadi coklat dan mengering. Akar anggrek berfungsi mengambil, menyerap dan mengantarkan zat hara ke seluruh bagian tanaman. Fungsi lainnya adalah untuk menempelkan diri pada tempat atau media tumbuh. Sebagian anggrek memiliki akar udara yang berfungsi menyerap air dan udara. Akar ini juga berfotosintesis karena mengandung butiran klorofil.
b. Batang
Bentuk batang anggrek bermacam-macam, ada yang ramping, gemuk berdaging seluruhnyatau menebal di bagian tertentu saja dengan atau tanpa umbi semu (pseudobulb).
Batang anggrek dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan pola pertumbuhannya, yaitumonopodial dan sympodial.
1. Anggrek monopodial
Adalah anggrek yang memiliki batang utama yang terus tumbuh ke atas (vertikal) tidak terbatas panjangnya. Daun akan bertambah terus dari ujung batang selama hidupnya. Jenis ini tidak memiliki rhizoma dan pseoudobulb, dan biasanya tumbuh akar udara (aerial root) dari sepanjang batangnya. Tangkai bunga tumbuh dari sisi batang (ketiak daun). Jika ujung batang rusak karena busuk atau dipotong/distek, maka akan tumbuh batang baru dari sisi batang lama dan daun akan tumbuh dari batang baru tersebut. Contoh anggrek dari kelompok monopodial ini yaitu genus Aerides, Arachnis, Phalaenopsis, Renanthera, Vandadan lain-lain.
2. Anggrek sympodial.
Adalah anggrek yang memiliki batang utama yang tersusun oleh ruas-ruas tahunan. Anggrek tipe ini memiliki batang yang berumbi semu (pseudobulb). Pertumbuhan ujung-ujung batangnya terbatas, pertumbuhan batang akan terhenti bila pertumbuhan keatas telah maksimal. Batang baru muncul dari dasar batang utama sebelumnya. Pada anggrek sympodial terdapat penghubung dari satu tunas ke tunas lainnya yang disebut rhizome. Contoh kelompok anggrek sympodial yaitu genus Cattleya, Dendrobium, Coelogyne, Grammatophylum, Oncidium dan lain-lain.
c. Daun
Daun anggrek memiliki bentuk, ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda tergantung species dan genusnya. Bentuk daun ada yang bulat panjang, seperti pensil, lebar atau sempit seperti palem, berdaging tipis atau tebal, permukaaan halus atau kasar, bahkan ada jenis anggrek yang tidak berdaun.Tulang daun anggrek sejajar dengan helaian daun. Susunan daun berselang seling atau berhadapan.
Menurut tipe daunnya, anggrek digolongkan menjadi 2 :
1. Kelompok evergreen (tipe daun tetap segar/hijau), yaitu anggrek yang helaian daunnya tidak gugur serentak.
2. Kelompok decidous (tipe gugur), yaitu semua helaian daun akan gugur dan tanaman mengalami fase istirahat, kemudian ditempat daun ini akan muncul bunga.
d. bunga
Perbedaan yang paling mudah terlihat antara tanaman anggrek dengan tanaman berbunga yang lain adalah pada bentuk bunganya yang khas. Bunga anggrek memiliki tiga sepal (kelopak bunga) dan tiga petal (mahkota bunga) yang letaknya berselang-seling. Salah satu sepal terletak pada bagian pungung bunga, dinamakan sepal dorsal. Sedang salah satu petal yang terletak dibawah mengalami modifikasi bentuk sehingga disebut labellum (bibir bunga). Berhadapan dengan labellum terdapat column (tugu bunga) tempat berkumpulnya benang sari dan putik. Tangkai bunga anggrek dapat berkelok-kelok selama pertumbuhannya mengikuti arah sumber cahaya.
Satu hal yang jarang diketahui, bunga anggrek sangat bervariasi dan unik. Dari yang berukuran sangat kecil hanya beberapa milimeter saja sampai yang memiliki ukuran cukup besar mencapai 20 cm. Dari yang berbau sangat harum sampai yang memiliki aroma yang kurang sedap. Dari yang berbentuk seperti kerang sampai yang menyerupai serangga/lebah. Dari yang hanya memiliki satu warna sampai yang terdiri dari berbagai warna dengan gradasi yang menakjubkan. Dari yang hanya muncul satu kuntum disetiap tangkai sampai yang dapat mencapai ratusan kuntum di setiap tangkainya. Dari yang hanya mekar beberapa jam saja sampai yang mampu mekar berbulan-bulan lamanya. Dan masih banyak lagi hal unik yang dapat ditemui pada bunga anggrek.
e. buah
Bentuk buah anggrek merupakan lentera atau capsular yang memiliki 6 rusuk. Tiga diantaranya merupakan rusuk sejati dan tiga yang lain adalah tempat melekatnya dua tepi daun buah yang berlainan. Di tempat bersatunya tepi buah tadi, dalam satu buah anggrek sebesar kelingking terdapat ratusan ribu bahkan jutaaan biji anggrek yang sangat lembut dalam ukuran yang sangat kecil. Biji-biji anggrek ini tidak memiliki endosperm sebagai cadangan makanan, sehingga untuk perkecambahannya dibutuhkan nutrisi yang berfungsi membantu pertumbuhan biji. Perkecambahan di alam sangat sulit jika tanpa bantuan fungi (jamur) yang disebut mikoriza yang bersimbiosis dengan biji-biji anggrek tersebut.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Liliidae
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus: Aerides
5. Tomat
Buah tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat dikenal oleh masyarakat, rasa buah tomat adalah manis – manis segar yang dapat memberikan kesegaran pada tubuh kita, karena cita rasanya yang khas ini, buah tomat banyak digemari orang, cita rasa dan kelezatan buah tomat juga dapat manambah cita rasa dan kelezatan berbagai macan makanan dan minuman.
Tomat (Solanum Lycopersicum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Klasifikasi :
6. Melinjo
A.KlasifikasiDivisio : SpermatophytaSubdivisio : GymnospermaeClassis : GnetinaeOrdo : GnetalesFamilia` : GnetaceaeGenus : GnetumSpesies : Gnetum gnemon
Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkil adalah suatuspesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asiatropik, melanesia, dan Pasifik Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet (Bahasa Kamboja).[1] Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya
Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tumbuhan tahunan berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious).
7. Bunga Kembang Merak
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae
Genus: Caesalpinia
Spesies: Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Caesalpiniaceae
Genus: Caesalpinia
Spesies: Caesalpinia pulcherrima (L.) Swartz
Kembang merak adalah salah satu tanaman hias populer dari suku polong-polongan (Fabaceae). Biasanya ditanam di pekarangan, kadang-kadang bergerombol, dengan bunga berwarna merah kekuningan yang cerah.
Habitusnya berupa perdu yang bisa mencapai tiga meter. Asalnya dari Amerika Serikat bagian selatan. Tumbuhan ini adalah flora nasional Barbados.
Langganan:
Postingan (Atom)